Aku bangun pagi ini, kembali dengan isi kepala yang sangat riuh. Perasaanku masih kacau, dipenuhi amarah dan kesedihan yang mendalam. Aku bersyukur karena temanku menanyakan kabarku, dan menunjukkan kepedulian mereka, karena mereka tau aku sedang menarik diri.
Aku tak tahu harus bagaimana. Semua temanku mengatakan bahwa apa yang kurasa adalah wajar, dan tak baik untukku bila terus menerima diperlakukan seperti ini, aku diabaikan, namun aku bersikap seolah semua baik baik saja. Tidak baik bila aku terus diabaikan dan tidak dipedulikan. Sikapnya yang dingin dan diam sangat menyakitiku. Sikapnya yang tak membalas chatku ketika aku tau dia punya waktu untuk membalaspun cukup membuatku sakit. Sikapnya yang tidak jujur ketika kutanyai tentang perasaannya kepada perempuan itu, tentang bagaimana aku mengetahui bahwa ia masih ingin bersamanya pun, membuatku sakit.
Ia tak mencintaiku lagi. Ia jelas masih memiliki rasa pada perempuan itu. Terkonfirmasi sudah, bahwa perasaanku tidaklah salah. Karena semua sikap itu tidak betul, tidak seharusnya begitu. Tidak seharusnya ia tetap diam ketika tahu aku bersedih. Tidak seharusnya ia tetap diam ketika tahu aku marah. Tidak seharusnya ia membiarkanku merasa sendirian dan tidak nyaman kalau ia mencintaiku. Tidak seharusnya aku terus berusaha sendirian membuatnya merasa dicintai. Tidak seharusnya aku merasa sekosong ini.