Teak Tree


Diproses itu, rasanya menyakitkan. Diproses itu, rasanya tidak nyaman. Bagaimana tidak, kamu sudah nyaman dengan hidupmu, lalu datanglah berbagai masalah.

Tahukah kamu tentang pohon jati? Pohon jati tumbuh di daerah kering dan tandus, tapi mampu menghasilkan kualitas kayu yang luar biasa. Pohon jati mampu beradaptasi seburuk apapun lingkungan tempat ia tumbuh. Filosofi ini mengajarkan bahwa dimanapun kita berada dan betapapun buruknya kondisi yang kita alami, kita harus mampu bertahan, karena mereka yang mampu bertahan, akan memiliki kualitas yang baik.

Roma 5:3b-5a "Kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan."  

Memang lelah sekali ketika dihadapkan dengan masalah yang pelik. Namun aku belajar, bahwa sikap hati yang baik, akan membawaku pada kemenangan. Tuhan berjanji bahwa apa yang aku lalui, tidak akan melebihi kekuatanku. Rencananya juga tidak pernah bermaksud untuk menyakitiku, namun, setiap permasalahan Ia izinkan terjadi, agar aku tahan uji dan tidak menjadi anak gampangan. Yang gampang menyerah, dan gampang putus asa.

Kalau aku flashback, memang ketika aku patuh, aku jadi mampu melihat kebaikan-Nya, dan pada akhirnya aku bisa melihat pertumbuhan di diriku sendiri. Aku mampu melihat sesuatu dari perspektif yang lebih luas, jauh lebih baik daripada sebelumnya. Dengan terus bertumbuh, semoga, hidupku pada akhirnya mampu menjadi berkat bagi orang lain.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan - Yeremia 29:11

Self Love Journey



Awalnya, mudah sekali menyalahkan diri ini atas setiap kegagalan yang ada. Mudah sekali menyalahkan diri, karena itulah yang paling mudah dilakukan, ketika hal yang terjadi, tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun, kadang kita harus menerima juga, bahwa kita tidak sempurna. Dan tak mengapa bila kita melakukan kesalahan, selama kita terus mengevaluasi diri dan memperbaikinya. Karena, tidak ada orang yang sejak lahir langsung menjadi pintar, dan tahu bagaimana cara bersikap. Semua orang belajar, dan masih belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Aku sudah melakukan yang terbaik yang aku bisa. Aku sudah maksimal dalam melakukan apa yang bisa kulakukan. Rasanya sudah cukup lama aku tenggelam dalam perasaan bersalah yang menyiksa. Beberapa waktu terakhir, aku selalu tertidur dalam keadaan sedih, bangun dengan perasaan kacau, tidak nafsu makan, membandingkan diri sendiri dengan orang lain, membenci diri sendiri, mengharapkan maaf dan rasa sayang dari orang yang kuharapkan ada disaat aku terpuruk. Sangat riuh, sangat berisik isi kepala ini. Aku terus menyalahkan diri, dan merasa kosong. Aku terus memberikan yang terbaik dari yang bisa kulakukan, dengan harapan aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan, agar hati ini tidak kosong lagi. Namun semua itu bohong, aku tetap merasa kosong.

Aku terus berusaha memberi sampai habis tenagaku, karena tak mendapat balas. Lalu kusadari bahwa aku memberi fokus pada hal yang salah, yang takkan pernah membuatku merasa utuh. Aku terus menyalahkan diri dan terus berusaha memberi lebih pada orang lain, namun lupa, bahwa aku juga memiliki kebutuhan. Aku lupa, bahwa aku juga perlu menyayangi diri dan memaafkan diri sendiri. Aku bertekat untuk lebih menyayangi diri, dan fokus melakukan hal hal yang baik dan membangun. Sejak dulu, tenggelam dalam kesibukan memang sangat membantu untuk keluar dari jerat depresi.

Aku lebih senang, karena sekarang, aku mampu menyayangi diri sendiri, memberi pelukan untuk diri sendiri, dan memberi maaf untuk diri sendiri. Aku akan tetap bahagia dan merasa utuh. Sekarang aku jauh lebih produktif. Aku menemukan hobi baru, memperdalam pertemanan dengan teman teman yang menyayangiku dan mendukungku, terus membuat pencapaian baru, dan akhirnya aku merasa lebih puas dalam hidup. Ternyata, kembali mencintai diri sendiri itu menyenangkan sekali. Aku tak sabar untuk membuat pencapaian pencapaian baru lagi setelah ini. Jangan lupa mencintai diri sendiri ya, because, you deserve to be loved. You have to learn to see yourself, from God's eyes. Cheers!

ENFP Things

Hola! by the way, do you know what MBTI type are you? Well, mine is ENFP. Welcome to ENFP's world

Here are what I found in internet about ENFP:

ENFPs in Love

The ENFP is warm, encouraging, and emotionally engaged. ENFPs connect with others by sharing their feelings and experiences. They are expressive with their mates and want their mates to share openly with them.

ENFPs place great importance on personal development; they encourage their mates to pursue their dreams and want the same encouragement back. They are accepting of their partners as individuals and are unlikely to pressure their partners into being or doing anything in particular. On the rare occasion that they object to a mate's behavior, it's likely to be because their values have been violated.

Although they are quite sensitive, ENFPs can be guarded when it comes to their deepest feelings. They dislike conflict and are likely to withdraw rather than engage in a difficult discussion. ENFPs are flexible and supportive, and would rather find a way to connect than butt heads. They are creative problem-solvers, and can often come up with original ways to compromise.

ENFPs can sometimes be unpredictable, as they follow their inspiration wherever it leads. They can seem unreliable, although they are usually very responsive when a partner is emotionally in need. The ideal mate for an ENFP supports their creativity and caring for others, and expresses appreciation for the ENFP's unique qualities openly and often.


ENFPs as Parents

As parents, ENFPs are creative and devoted. They enjoy creating new experiences for their families and want to inspire their children to grow as individuals. Although they can be very passionate in their ideas about correct behavior, they are not often strong disciplinarians; they value close relationships above all else and may avoid discipline for fear that it will distance them from their children.

ENFPs deeply value their role as parents. However, they tire quickly when subjected to mundane chores and demands from their children. They get the most joy out of parenting when they are connecting emotionally with their children and joining them to explore possibilities for the future.


ENFP Communication Style

ENFPs are enthusiastic, collaborative communicators who love exploring possibilites for people. They often enjoy getting to know other people and understanding what inspires them, and they are insightful about solutions to personal problems. Highly empathic, the ENFP can find something to identify with in almost every person they meet, and enjoys encouraging other people to develop and grow. ENFPs are typically optimistic and like to talk about opportunities for the future, motivating others to join them in their vision.


I love reading about my MBTI types, it helps me a lot in getting to know myself, find my passion, and knowing what I need in life. What's your MBTI type?

Stop Texting

Someone said, you have to stop texting them when:

1. It feels like you're desperate to seek their attention and dying to talk to them. You are loosing your self respect by bothering them. Aku selalu berusaha menginisiasi pembicaraan, namun selalu diabaikan, hingga rasanya energiku habis karena usahaku tak berbalas. Katanya, aku terlalu manja, Ia memintaku agar aku lebih sibuk dengan diriku sendiri, dan mencapai apa yang menjadi keinginanku, karena ia pun sangat sibuk bekerja dan tidak lagi menginginkan hubungan yang seperti dulu, dimana kita selalu terhubung dan saling memberi kabar. Rasanya terdengan betul, namun entah mengapa aku merasa dibuang. Aku merasa tidak didengarkan, padahal, untuk meminta waktunya saja sudah cukup menyakitkan karena harus merendahkan ego. Lagipula, aku tak pernah ingin uang ataupun hadiah darinya. Hanya ingin waktu dan perhatiannya saja walau sebentar.

2. When they pretend to be busy but they are secretly giving their time to other people. And this shows you aren't as important to them. . Aku tahu bahwa ia tidak sesibuk itu. Dia bisa mengirimkan post di sosial medianya berulang kali dan tidak membalas satupun pesanku. Tentu saja, kentara sekali kalau aku tidak begitu diinginkan dan dirasa penting baginya.

3. They take hours and even days to reply to your one single text but on the other side, you know they are easily available to other people. Butuh berjam-jam dan bahkan harian baginya untuk membalas pesanku. Apakah normal jika terus menerus sibuk hampir 24 jam lamanya? Well, I'm not sure

4. When they never put efforts to talk to you or tell you about what's going on in their life because they are clearly not interested to talk to you. Ia berubah, ia tak lagi sama, yang dulu selalu menelponku dan mengusahakan untuk menanyakan hari hariku, sekarang tak lagi ada. Jika aku tak mengirimkan pesan terlebih dahulu, Ia takkan menelponku. Jika ia mulai tahu bahwa aku menjauh, Ia akan langsung menelponku, untuk memastikan bahwa ia melakukan tugasnya untuk menelponku dan memberikan usaha dalam hubungan ini. Namun seperti biasa, ia tak sepenuhnya memberikan waktunya untukku. Ia menelponku,sambil mengerjakan yang lain, atau mengecek sosial medianya. Jika aku mengeluh, dia akan berkata 'Aku kan sudah text good morning dan good night, sekarang aku udah telpon, apa masih kurang?'

5. When they don't care whether you're talking or not and you are just like another option in their trash box which makes you feel unworthy. Jika aku tak menghubunginya terlebih dahulu, ia tak akan mengirimkan pesan, atau menelponku. Ia tak begitu peduli apakah kita masih terhubung atau tidak. Ia juga menolak permintaanku untuk unfollowing his ex's crush  karena Ia merasa kasihan. Ia juga memiliki rencana bisnis bersama dengan perempuan itu. Ia tak lagi peduli dengan perasaanku. Perasaanku tidak lebih penting. Ia tetap memberikan ruang, agar mereka dapat berteman dan terhubung. Aku merasa malu sekali diperlakukan seperti ini, seperti tak punya harga diri lagi. Apa masih ada rasa diantara mereka? Apakah ada ruang dihatinya untuk orang lain? Sedangkan aku, begitu mudahnya aku menolak laki laki yang menginginkanku, karena aku memprioritaskan orang yang sangat kusayang. Mengapa rasanya tak adil. Namun katanya, cinta memang tidak pernah bisa 50 50.

6. They always insult you when you complain that they don't give you proper time, they even give you that same list of silly endless excuses Ketika aku mengeluhkan sedikitnya waktu yang diberikan padaku, ia akan dengan agresifnya memberikanku segudang alasan konyol untuk membuatku percaya bahwa ia sedang sibuk, disaat aku tahu, semua hanyalah mengenai prioritas. Ia tidak sedang sibuk, hanya saja, aku bukan lagi prioritasnya. Ia sedang malas dan hanya menghindariku saja.

7. When they always look for reason to end the conversation or blame for everything that goes wrong because that's what they know the best. Ia selalu saja menemukan alasan untuk menghentikan pembicaraan di telpon. Ntah itu menyuruhku tidur terlebih dahulu, atau meminta izin untuk melakukan hal lain, sehingga kita bisa berhenti terhubung di telpon. Ia menyalahkanku tentang segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan kami. Aku yang membuatnya kacau dalam bekerja, aku yang membuatnya bangkrut, aku yang menghancurkan hubungan ini karena kesalahan yang kubuat, dan akulah yang menghancurkan hidupnya. Itulah mengapa kami tidak bisa segera menikah, semuanya salahku. Salahku juga jika aku pergi karena aku tidak menerimanya apa adanya ketika ia sedang kesulitan dan butuh teman bicara. Ia terus membuatku percaya bahwa akulah satu satunya penyebab kacaunya semua hal ini. Hingga, aku juga percaya bahwa akulah penyebab dari diamnya ia padaku saat ini. Akulah penyebab mengapa ia tidak meresponku dan terus mengabaikanku, semua karena perilakuku yang tidak membuatnya nyaman dan merasa 'homey'. Tanpa pernah berpikir, apa alasan dibalik setiap kekecewaan dan kemarahanku. Tanpa pernah berpikir bahwa kebohongannya lah yang membuatku terus merasa rendah diri dan merasa sedih karena dikecewakan.

Ketika bersamanya, kupikir aku akan bahagia. Namun aku tak tahu. Apakah mungkin aku hanya sedang hidup dimasa lalu saja? Apakah aku terlalu yakin bahwa segala sesuatu yang sudah rusak pasti masih bisa diperbaiki jika ada maaf dan komunikasi yang jelas? Namun sepertinya, jika sesuatu sudah hancur, memang sulit sekali untuk diperbaiki.

Aku terus merasa sedih. Seringkali aku pergi ke toilet kantor hanya untuk menyembunyikan tangisanku. Aku tak mau lagi menyakiti diriku. Tentunya aku tidak sempurna, dan pernah melakukan kesalahan, namun aku tetap berhak dicintai dan mendapat respect dari orang yang memang menyayangiku. I will not set for less, I will keep my standard high. 

Jika hatiku bisa berteriak, tentulah Ia akan berteriak minta tolong karena Ia begitu kesakitan terus menerus disalahkan. Aku masih dan akan terus berjuang untuk memaafkan, dan belajar mencintai diri.

I will love myself and see my self from God's eye. That I am worthy, and I am forgiven. The way He see me, more important than the way people see me.

A Letter from Women You Once Loved


Dear Matahariku,

Thank you sudah memberikanku kesempatan untuk mengenalmu, keluargamu, dan teman-temanmu. Thank you sudah memperbolehkanku untuk menyayangimu. Thank you sudah berjuang untuk kita selama ini. Thank you sudah sudah pernah menyayangiku, memberi segenap waktu, tenaga, dan berharap untuk menikahiku.

Kamu orang yang cukup mendekati sempurna, cintamu membuatku merasa sangat dicintai dan diharapkan. Aku merasakan cinta yang luar biasa, terimakasih sudah menjadi cinta pertama untukku saat aku bertumbuh dewasa. Hingga dulu aku sangat yakin bahwa kamu laki laki terbaik untukku, dan berpikir bahwa kisah kita pastilah akan membuat iri semua orang karena kita begitu saling melengkapi. Sifat kita berbeda, namun saling melengkapi kekurangan masing masing. Bukan karena paras fisik ataupun apa yang kita punya, namun kita saling mencintai karena karakter dan kesamaan cerita yang membuat kamu dan aku mampu berempati dan saling menyayangi, saling mendukung, dalam suka dan duka. Kebersamaan kita selalu indah untukku, selalu membuatku berurai air mata ketika mengingatnya, karena terlalu indah, terlalu manis.


Namun aku tidak bisa terus hidup dimasa lalu. 2016 adalah tahun terbaikku dimana aku bisa mengenalmu dan merasakan cinta yang begitu besar, cinta yang begitu polos dan apa adanya. Cinta yang penuh, tanpa buruk sangka dan curiga. Namun saat ini, entah bagaimana rasamu terhadapku. Dulu aku sangat senang karena kamu terus berusaha mendekatiku, terus mengajakku bicara, dan mencari waktu agar kita bisa saling bertukar kabar. Walau sekarang situasinya berbeda, aku masih terus berusaha mempelajari kamu, karena aku tau, manusia terus berubah, namun aku percaya karakter dasar tidak akan pernah berubah. Karena kamu baik, aku percaya kamu akan tetap baik hatinya.


Sungguh sangat kusayangkan, karena ego, kita terus menyakiti satu sama lain. Terus bertengkar dan menjatuhkan air mata. Aku lelah, tapi aku mau terus berjuang. Namun berjuang sendirian itu melelahkan sekali, lelah sekali aku harus menunggu dan menunggu dan terus menunggu.


Maaf kalau manjaku kelewatan, maaf kalau keingintahuanku akan keberadaanmu memuakkan, maaf kalau keinginanku untuk bersama terlewat besar dan mengganggu untukmu. Aku hanya ingin tau kabarmu dan mengetahui apa yang kamu pikirkan, karena aku tidak bisa mengetahuinya secara langsung darimu. Maaf karena selalu minta maaf dan terlalu cengeng jadi perempuan.


Aku hanya ingin yang terbaik untukmu. Mungkin aku terlalu memaksakan semuanya. Mungkin aku tidak sabar menunggu Tuhan mempertemukanku dengan orang yang bisa mengisi celah dihatiku, sehingga aku berusaha keras untuk menulis kisahku sendiri. Aku terus ngotot berusaha mendatangimu dan memberikan semua yang aku bisa berikan, agar kita bisa kembali seperti dulu. Namun ini tidak baik, betul, aku akan lelah sendirian. Kamu pun kubuat lelah.


Lalu aku mencoba untuk terus berdoa, dan membaca buku berjudul ‘wanita dalam penantian’. Aku membaca tentang kisah beberapa wanita dalam alkitab dan dalam dunia kita, yang mendapatkan pria impiannya diwaktu yang tidak biasa, ditempat yang tidak biasa. Tuhan akan mempertemukanmu dengan pria impianmu jika Ia berkehendak kamu akan menikah. Dan Tuhan akan memberikan jalan, jika ia memang jodohmu, walau menurutmu mustahil. Namun apapun itu keadaannya, aku harus memiliki karakter karakter Allah dalam diriku. Dan kalaupun aku tidak menikah atau Tuhan memperpanjang masa lajangku, waktu waktu itu harus tetap aku apresiasi karena itu adalah kesempatan dari Tuhan untuk melayaniNya. Dan aku tetap bisa bahagia dimasa penantianku, karena Tuhan dengan cintaNya akan membuatku merasa utuh. Aku tidak akan lagi merasa memiliki celah dan terus mengejar pria yang aku impikan, karena Tuhan sudah memuaskan aku.


Aku bersyukur, karena aku terus bertumbuh. Walau harus melewati masa yang menyakitkan, aku terus bertumbuh. Aku hanya ingin bilang bahwa, tidak apa jika kamu masih butuh waktu untuk berpikir tentang kita. Jika memang masih ada beberapa hal yang perlu kamu pikirkan, atau belum bisa kamu maafkan, tidak apa, ambillah waktumu dengan bijaksana untuk berpikir lebih dalam, dan tolong sampaikan padaku, jika memang diperlukan.


Aku tidak ingin memaksa menulis kisahku sendiri, jika akhirnya merenggut kebahagiaanmu. Kejarlah apa yang menurutmu baik. Pun juga jika kamu masih ingin berteman dengan banyak perempuan dan belum ingin berkomitmen, tidak apa juga jika kamu memang memerlukan itu. Aku tidak ingin memaksa. Jika Tuhan berkehendak, pasti Tuhan akan bukakan jalan untukku dan untukmu.


Tentang aku, kamu tak perlu khawatir, aku akan tetap utuh, dengan, atau tanpa pria. Aku ada di tangan yang tepat. Tentangmu, Tuhan memberikan aku kasih dan ruang maaf yang sangat luas, sehingga aku sudah ikhlas dan memaafkan kita. Jangan khawatir, apapun keputusanmu, aku tetap akan baik dan menghormatimu.


Datanglah ketika kamu sudah merasa siap, untuk memberikan keputusan. Atau, datanglah juga ketika kamu sudah siap memberikan waktumu, tenagamu lagi, untuk aku. Aku percaya, dengan ketulusan, kemauan yang besar untuk terus saling memahami dan berusaha memberi (always give and give more), maka pasti kita bisa menjalani hubungan yang sehat, dengan siapapun itu.


Sekali lagi, aku menghormati waktumu, take your time. Aku percaya, ketika pria itu tepat untukku, Tuhan akan membimbingnya untuk menghampiriku, mengasihiku, dan memikirkanku. Seperti Tuhan membawa Ishak kepada Ribka, dan Tuhan membawa Rut bagi Boas. Aku tidak akan lagi merasa diabaikan karena ada Tuhan memberikanku pilar yang kuat, dan membuatku merasa aman.


Aku

-yang masih dan akan terus mengasihimu

Mistakes


Aku sering menyesali perbuatanku di masa lalu. Apakah kau pun begitu? Ingin rasanya kembali kemasa itu dan mengulang semuanya. Ingin kuulang agar aku tidak membuat kesalahan yang mengacaukan hidupku. Ingin sekali aku lari dan pergi ketempat dimana tak seorangpun mengenalku.

Ternyata, sulit sekali memaafkan diri sendiri. Malam adalah saksi dari setiap ratapan tangis dan kegelisahan tak berujung. Aku terus berusaha meyakinkan diri bahwa tak apa untuk melakukan kesalahan, namun intimidasi itu terus menghantui.

Ingatan akan judgement orang lain terhadapku pun masih terus mengintimidasi. Ini adalah karma, pikirku. Aku pernah melukai orang yang sangat kukasihi. Begitu cerobohnya aku mengabaikannya disaat ia sedang terpuruk. Semua karena ego, dan amarahku yang terlampau besar. Berulang kali kulakukan kesalahan yang sama, terus menyakitinya semakin dalam dan membuatnya hancur. Aku yang membuatnya bahagia, namun aku juga yang menghancurkannya. Ingin rasanya menghapus luka dihatinya, namun tak bisa. Saat ini ia denganku, mencoba menutup lukanya, namun aku tau luka itu masih perih. Namun aku bersyukur ditengah setiap luka yang kami punya, kami masih terus mau mencobanya lagi.

Kami bersama, namun ia tidak sama lagi. Ia menjaga dirinya agar tak terluka, aku tahu. Ia menurunkan ekspektasinya terhadapku, walau dapat kulihat dimatanya, ia juga menyayangiku dan masih terus menantikanku saat kami sempat berpisah. Berbulan bulan kulewati untuk mendapatkan hatinya kembali, namun lelah sekali berjuang sendirian. Ia terus mengatakan padaku untuk menunggunya sembuh, namun setiap penolakan itu juga melukai dan menghabiskan energiku.

Bagaimanapun, aku begitu beruntung. Setiap kali aku butuh kekuatan, semesta selalu mengirimkan orang orang baik untuk menghiburku. Aku berpikir, apa spesialnya aku sehingga semesta begitu menyayangiku dan mengirimkan orang orang ini untukku.

Seorang temanku berkata, bahwa aku harus memaafkan diriku. Tenggelam dalam kesedihan dan mengurung diri terlalu lama akan membahayakan diriku. Aku harus memberi ruang bagi dirinya untuk memaafkanku. Tidak apa untuk merasa bersalah, namun jangan terlalu larut didalamnya. Jika Tuhan mengizinkan kami bersama lagi, sungguh ini adalah kesempatan yang akan kujaga dengan segenap hati.

Aku begitu terikat dengannya. Sulit melepaskannya pergi. Terkadang aku rela jika memang ternyata aku bukan untuknya, namun aku ingin sekali tetap berada disampingnya, terus mendukungnya, menghibur, dan memeluknya ketika sedih, seperti yang kulakukan sejak dulu.

Berulang kali aku menyampaikan pada semesta untuk memberikanku tanda, dan semesta selalu mempertemukanku kembali dengannya. Membuatku yakin bahwa semesta menciptakan kami berdua untuk bersama. Namun, mengapa pedih sekali rasanya menjalani semuanya.

Di hari yang lain, seorang temanku juga berkata untuk tidak menyimpan kesedihan terlalu lama. Ya, temanku merasa aneh karena kesedihan yang terus menerus sangat tidak merepresentasikan aku. Aku pun merasa asing dengan diriku yang terus tenggelam dalam rasa sedih. Biasanya sangat mudah bagiku untuk bangkit dari rasa sedih, namun kali ini sungguh susah. Temanku bilang, biasanya aku seperti cahaya mentari pagi yang bersinar. Aku selalu nampak ceria, namun kali ini sulit untuk memancarkan cahayaku. Sungguh teman yang sangat baik dan berharga.

Terkadang aku bertanya pada Tuhan, mengapa Tuhan izinkan aku menyakiti orang yang kusayang dan membiarkannya hampir pergi dariku? Jika Tuhan ingin mengajariku sesuatu, kenapa harus ada hati yang tersakiti? Lalu kudapat jawabannya dari khotbah dipersekutuan kantorku: Tak apa untuk membuat kesalahan, karena Tuhan bisa pakai hal yang tidak baik dalam hidupmu, untuk jadi kesaksian bagi orang lain. Tuhan seperti langsung berbicara kepadaku. Jawabannya sangat tepat sesuai dengan pertanyaan yang ada dibenakku.

Aku menaikkan doa, agar aku punya damai di hatiku. Perlahan rasa sedihnya berkurang. Aku harap, aku mampu melewati ini semua, dan bisa merasakan kebahagiaan suatu hari nanti. Namun bagaimanapun, lewat kesedihan ini, aku banyak sekali belajar. Aku belajar untuk berempati dengan masalah orang lain, berempati dengan perasaan orang lain, serta menyadari betapa mahalnya cinta karena tak bisa terbeli dengan uang.


Aku berdoa, agar kamu mampu memaafkan dirimu. Semoga masalahmu cepat selesai ya, karena disetiap masalah, pasti ada jalan keluar. Kamu pasti bisa bahagia 😉 #bisabahagia

Love story



Suatu hari, lahirlah seorang anak perempuan, ia diberi nama Anesti, nama gabungan dari nama ayah dan ibunya, untuk mengingatkan bahwa selamanya, ia adalah anak yang sangat dikasihi oleh kedua orang tuanya.

Ia tumbuh dengan bahagia, dengan masa kecil yang sangat menyenangkan. Perhatian semua orang tertuju padanya. Ia begitu bahagia karena semua orang mengasihinya. Ia tumbuh menjadi anak yang manis, dan disukai oleh banyak orang karena sifatnya yang riang, gembira, dan tawanya selalu membawa kehangatan bagi orang disekitarnya.

Rasa sayang dihatinya, membuatnya terkadang bersedih jika ia membuat orang tuanya kecewa. Itulah mengapa, sedari kecil, ia selalu ingin membuat orang tuanya bahagia dan bangga kepadanya. Anak perempuan ini senang sekali berandai andai, mungkin karena terlalu sering tenggelam dalam lamunannya, ia menjadi tidak fokus belajar disekolah dan nilainya tidak terlalu bagus dikelas. Namun, perlahan ia memperbaiki diri, menjadi lebih fokus belajar, latihan lebih keras, dan pada akhirnya ia berhasil meningkatkan nilai rapornya.

Ia begitu bangga akan dirinya sendiri karena usaha yang dilakukannya membuahkan hasil. Ketekunan dan keuletan yang ia miliki membawanya pada kesuksesan kesuksesan kecil.

Seusai masa SMA hampir usai, ia memiliki mimpi untuk merantau berkuliah di kampus terbaik di negerinya, namun ia tidak ingin terlalu jauh dari keluarga yang ia sayang, sehingga ia memilih untuk berkuliah di universitas yang terbaik diprovinsinya saja. Tuhan begitu baik padanya, ia diterima untuk kuliah di Surabaya dan pindah kesana.

Di masa masa awal perkuliahan, ia merasa sulit beradaptasi ditempat baru. Walau jaraknya dekat, tetap saja ia merindukan orang tuanya dan menangis sebelum tidur karena menahan rindu. Namun ia beruntung, karena diawal masa perkuliahannya, ia bertemu dengan teman teman perempuannya yang sangat baik dan membantunya dalam banyak hal. Sejak itu, ia tidak lagi merasa takut. Selama memiliki sahabat disisinya, ia merasa aman.

Ia memiliki teman teman yang juga rajin belajar dan terus termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Tidak hanya teman belajar, tapi juga teman yang menghibur, dan mendorong dalam hal hal baik.Tak disangka, kehidupan mulai menempanya dengan berbagai masalah. Ia sangat malu menceritakan masalah itu pada temannya, sehingga semua beban dipikulnya sendiri. Menangis sendiri, bangkit sendiri, dan berjalan sendiri. 

Setelah tahun tahun berlalu, ia menjadi orang yang jauh berbeda dari yang sebelumnya. Ia bertumbuh menjadi perempuan mandiri, tangguh, dan dewasa. Ia terus fokus mengejar impiannya dan rasa sayang pada keluarganya menjadi bahan bakarnya untuk terus bergerak maju dan berprestasi memberikan yang terbaik.

Saat ia mengalami segala kesulitan itu, Tuhan dan semesta begitu baik karena mempertemukan ia dengan berbagai pengalaman dan kesempatan baru, serta mempertemukannya dengan orang orang yang luar biasa berjasa dalam kehidupannya. Diakhir masa perkuliahannya, Ia bertemu dengan seorang laki laki, yang sangat baik hati, seperti namanya, ia bagaikan penolong yang datang disaat yang sangat dibutuhkan. Kehangatan yang diberikan, sehangat mentari yang bersinar cerah menerangi kehidupan. Memang, Tuhan selalu mengirimkan jodoh, disaat kita siap menerimanya.

Sejak saat itu, mereka semakin dekat. Mereka selalu berbagi cerita dan komunikasi itu tidak pernah putus. Mereka mengetahui, bahwa mereka sangat cocok satu sama lain karena mereka memiliki nilai nilai hidup yang sama. Walau sifat mereka berbeda, namun mereka saling melengkapi. Mereka terus meminta pertanda pada semesta, dan semesta selalu meyakini bahwa mereka memang ditakdirkan untuk bertemu dan bersama.

Hari demi hari mereka jalani, suka dan duka mereka jalani bersama penuh dengan tawa bahagia, sesulit apapun keadaannya, mereka selalu penuh dengan sukacita. Ia sangat senang mengetahui bahwa ada laki laki yang mencintainya begitu dalam, menyukainya bukan karena paras fisik, namun karena karakter, keceriaan, dan kebaikan hati yang melekat. Ia senang mengetahui ada laki laki yang juga ia kagumi, karena punya visi yang kuat, berani, dan mampu melindunginya. Laki-laki itu membuatnya merasa aman dan diterima, apapun juga keadaannya. Mereka memiliki banyak cerita yang sangat menarik untuk dibagikan setiap harinya, mereka memiliki perasaan yang sama sehingga mampu saling berempati. Mereka juga membagikan nilai nilai yang sama, cita cita yang sama, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bersahabat lebih dekat, dan memutuskan untuk menikah jika saatnya nanti mereka sudah siap.

Disaat masih kuliah, tentunya sering sekali ia kehabisan uang karena uang yang dikirimkan orang tua terbatas jumlahnya. Ditambah masalah keuangan keluarga yang tiba tiba datang, menjadikan semuanya makin tak terurai seperti benang kusut. Namun ditengah masa sulit itu, sang mentari terus datang memberikan bantuan tanpa pamrih, ia melakukannya dengan ikhlas karena tidak rela perempuannya menderita. Dan begitu banyak bantuan lainnya yang tak mungkin bisa tertulis satu persatu saking banyaknya. Saking bahagianya ia seringkali menangis karena terlalu bahagia.

Walau keadaan sulit, ia tak pernah kehilangan semangat itu. Ia terus berusaha agar tidak merepotkan siapapun, dan berusaha mandiri semuda mungkin, karena ia tahu orang tuanya juga maksimal dalam memberikan kesempatan agar anaknya dapat sekolah tinggi. Ia terus aktif dalam berbagai organisasi kampus, dan masih menyempatkan diri berbisnis dan mencari peluang mendapatkan uang. Ditengah kesibukannya mencari uang tambahan, seringkali ia terlihat sangat berantakan, penuh keringat dan debu, namun sang mentari selalu tertawa melihatnya dan memanggilnya cantik. Sang mentari terus memuji dan mengagumi semangat si perempuan. Hari hari yang begitu indah.

Itu semua adalah cerita yang kuingat di tahun 2016, tahun terbaikku, walau keadaannya sulit, aku menerima begitu banyak cinta dan pengorbanan dari orang orang terdekatku, yang tak akan kulupakan. Hingga hari ini, (2023) aku masih sangat menyayangi kedua orang tuaku, dan menyayangi sang mentari. Walau banyak cerita menyakitkan yang terjadi diantara kami karena besarnya ego kami, namun kami tetap bersama, dan aku harap, kami akan menua bersama, hingga maut memisahkan. Aku harap, kami akan terus bertumbuh bersama, hingga Tuhan memanggil kami kembali kepangkuanNya

Trees


Didalam hutan, ada banyak sekali makhluk hidup, baik itu pepohonan, hewan, dan makhluk hidup lainnya. Mereka hidup bersama dengan alam dalam harmoni.

Aku berandai andai, jika aku tidak terlahir sebagai manusia, dan aku bisa memilih, apa yang akan aku pilih? Bagaimana denganmu?


Saat aku memikirkan keluargaku dan semua orang yang kukasihi, mungkin aku akan memilih menjadi pohon saja yang tinggal dalam hutan. Dimana ia tinggal bersama pepohonan lain, jauh dari sentuhan manusia, dan takkan terpisahkan dari keluarganya.


Namun manusia dipaksa melakukan hal yang sebaliknya. Jika kamu ingin sukses dalam hidupmu, kamu harus mengambil sekolah atau universitas yang baik (that might be far from your home). Jika kamu ingin gaji yang lebih besar, kamu harus bekerja di perusahaan multinasional atau bekerja diluar negeri yang mampu menawarkan benefit lebih besar untuk kesuksesan karirmu (this too, might be far from your home and someone you love). Jika kamu ingin sukses dengan memulai bisnismu sendiri, kamu harus mengumpulkan banyak uang untuk modal, dan ketika bisnismu berkembang, kamu harus bekerja lebih dari 12 jam untuk mempertahankan usahamu (this too, would cost you your time with your loved one)


Namun aku pernah mendengar sebuah frasa, ya, sepertinya kita dihadapkan pada pilihan pilihan sulit dimana kita memiliki waktu yang sangat terbatas untuk orang orang yang kita kasihi. Namun, there is always something in between


Mungkin kamu harus bekerja dari jam 9 hingga 5 sore setiap harinya (mungkin lebih), namun kamu tetap bisa melihat keluargamu ditengah tengah waktu yang ada. Kamu bisa memeluk orang yang kamu sayang dan mengatakan bahwa kamu menyayanginya di pagi hari, mengirimkan pesan dan menelpon keluargamu ditengah jam istirahat, membacakan cerita untuk anakmu ketika malam hari menjelang tidur, bertemu dengan sahabat dan keluargamu diakhir pekan, dan hal hal lainnya. Kamu bisa menjaga hubunganmu dengan orang orang yang kamu kasihi, ketika kamu berusaha membuat waktu untuk mereka. Please underline that word, when you make time.


Namun, tetap saja, jika aku bisa memilih, mungkin aku akan memilih hidup yang sederhana, seperti pohon, agar tak terpisah dengan siapapun. Terdengar lucu bukan?

Roses

Dalam perjalanan pulang, aku melihat orang-orang membawa beberapa tangkai bunga mawar yang diberikan secara gratis untuk mobil mobil yang lewat. Salah seorang dari mereka memberikanku satu tangkai, lalu aku memandangnya dan tenggelam dalam pikiranku. Menurutku, bunga mawar itu sangat cantik. Ia memiliki warna yang pekat dan baunya menyegarkan. Terkadang, aku suka sekali mencium aroma bunga mawar, karena baunya mirip dengan bau alam yang sering aku bayangkan dibenakku. By the way, bunga mawar dengan aroma terenak, biasanya memiliki warna yang lebih gelap.

Lalu dalam lamunanku aku berpikir, mengapa ada banyak jenis bunga di dunia ini? Mengapa Tuhan ciptakan bunga mawar? Mengapa bunga mawar diciptakan memiliki duri, yang bisa saja melukai orang yang ingin menyentuh mereka. Lalu aku teringat, saat aku masih di sekolah dasar, guruku berkata bahwa itu adalah respon natural dari mekanisme pertahanan, sehingga hewan akan tidak akan merusak bunga tersebut. Biasanya lebah akan mencoba mendekat karena mawar memiliki aroma yang sedap.


Hmm, ada berbagai jenis bunga, dan semuanya berbeda. Ada banyak perempuan terlahir didunia ini, dan semuanya berbeda. Setiap bunga memiliki karakter dasar, kebutuhan, lingkungan, dan mekanisme pertahanan yang berbeda. Semuanya berbeda, namun cantik dimata Tuhan. 


Karakter dasar, pengalaman yang kita lalui, dan lingkungan kita, akan mempengaruhi bagaimana kita bereaksi terhadap sesuatu. Hampir semua dari kita memiliki pengalaman traumatis dalam hidup, dan mungkin akan meninggalkan bekas luka dalam hati. Tidak semua orang mampu berdamai dengan pengalaman traumatis. Itu semua, bergantung pada masing masing individu. Tidak semua orang mampu menangani emosi mereka dengan baik, terutama ketika ada hal-hal yang melukai mereka secara emosional. Dari pengalaman itu, timbullah berbagai cara kita untuk menghindari terulangnya rasa sakit akibat dari pengalaman yang tidak menyenangkan dan melukai secara emosional. Namun aku harap, aku dan kamu bisa berdamai dan menangani emosi kita dengan baik.


Lalu aku kembali membayangkan bunga mawar dan durinya, apakah salah jika bunga mawar diciptakan dengan memiliki duri disisinya? Tentu saja tidak. Itu adalah cara ia melindungi dirinya dari gangguan hewan dan hal lain yang berpotensi merusaknya. Bunga mawar tetap terlihat indah apa adanya walau dengan duri sekalipun. Di tangan yang baik, bunga mawar dapat menjadi satu buket bunga yang indah dan tidak akan melukai yang memegangnya karena setiap durinya sudah dilepas. Tuhan menciptakannya indah apa adanya, walaupun berduri sekalipun.


Pernahkah kamu mendengar istilah Highly Sensitive Person? Aku tidak ingin mendiagnosa terlalu dini, namun setelah mengevaluasi diri dan melihat beberapa ciri, aku merasa aku adalah salah satunya. Aku cukup peka terhadap stimuli sosial, aku dengan mudah mengidentifikasi perasaan seseorang melalui nada bicara dan ekspresi wajah. Aku melihatnya sebagai dua sisi mata uang. Hal ini merupakan sebuah anugerah bagiku, namun juga petaka. Sensitifitasku membuatku mudah berempati dengan orang lain, membuat orang lain merasa dimengerti, menyemangati mereka yang ada dalam perasaan duka, namun juga mudah tersakiti. Jika masih belum dewasa menghadapinya, ekspresi kemarahan akan diluapkan berlebihan, ia lupa bahwa sebenarnya ia bukan sedang marah, namun ia sedang teramat sedih dan tidak mampu mengekspresikan rasa sedihnya dengan baik. Berdasarkan pengalamanku, perlu ketenangan dan pengendalian diri yang cukup besar untuk memproses perasaan tersebut, hingga akhirnya diri ini menyadari bahwa, aku hanya terlampau sedih.


It's okay. Tidak ada hal yang tidak bisa diperbaiki. Tidak ada segala sesuatu yang terlalu hancur untuk diperbaiki kembali. Kamu adalah manusia, dan dengan segala kompleksitas yang ada dalam hatimu, kamu tetap bisa menjadi lebih baik. Jangan lupa untuk memaafkan diri sendiri, dan jangan terpuruk dalam perasaan bersalah.


Setiap tantangan yang ada, diciptakan untuk membuatmu naik lebih tinggi. Nikmatilah setiap proses yang ada, dan jangan berhenti bertumbuh! 


Psalm 37:23-24 "The LORD makes firm the steps of the one who delights in him; though he may stumble, he will not fall, for the LORD upholds him with his hand"

Flowers


Saat aku memandangi tamanku, aku melihat bunga-bunga yang sudah kutanam, mekar dengan indahnya. Ini adalah hari yang sangat indah, karena mentari bersinar dan angin meniup dedaunan dengan pelan. Aku duduk dibawah salah satu pohonku, mengambil nafas dalam-
dalam, dan menikmati secangkir teh hangat yang kubawa.

Aku melihat salah satu bungaku, ia terlihat begitu cerah. Aku mengucap syukur karena semesta mengizinkanku melihat hal secantik ini dan mencium aromanya yang menenangkan. Terlintas dipikiranku sebuah kutipan mengenai bunga: See how the flowers of the field grow. They do not labor or spin. Yet I tell you that not even Solomon in all his splendor was dressed like one of these. If that is how God clothes the grass of the field, which is here today and tomorrow is thrown into the fire, will he not much more clothe you” 


Bunga seringkali digunakan dalam alkitab untuk memberikan gambaran tentang kecantikan dan pertumbuhan (beauty and growth). Salomo, raja terkaya Israel disaat itu, memiliki kemampuan untuk menggunakan pakaian terindah dan terbaik. Namun, keindahan baju Salomo tidak bisa dibandingkan dengan kecantikan bunga Lily. Bunga yang esok akan dibuang dan dibakar saja didandani Tuhan dengan cantik, apalagi manusia - yang lebih berharga dari bunga. Tuhan begitu peduli terhadapmu, dan akan memenuhi segala kebutuhanmu, dan mendandanimu dengan hal hal baik, sehingga kamu tidak perlu khawatir tentang apapun.


Saat aku merefleksikan perumpamaan itu dalam kehidupanku, aku teringat bahwa aku khawatir tentang berbagai hal. Aku banyak mengambil waktuku untuk memikirkan hidupku. Aku takut, aku tidak cukup baik untuk orang lain. Namun perumpamaan mengenai bunga, mengingatkanku bahwa aku tak perlu takut lagi, karena Tuhan membuatku indah.


Aku hanya perlu mengizinkan Ia untuk bekerja dalam hidupku. Bunga yang esok dibuang saja, Ia dandani, apalagi kamu, anak-Nya, yang Ia kasihi.

Beautiful Bird

Suatu hari, aku melihat seekor burung terbang dan hinggap di tamanku. Ia terlihat sangat cantik dengan bulunya yang berwarna hijau kebiruan. Suara siulannya yang merdu membuatku senang.

Minggu demi minggu berlalu, aku semakin sering melihatnya datang, hinggap diranting pohon untuk beristirahat dan berlindung dari terik matahari.

Aku begitu menyukainya hingga aku berpikir, aku perlu membuat sangkar, agar aku bisa terus melihat dan membuatnya merasa nyaman. Kubuatlah sangkar yang besar agar ia leluasa bergerak. Awalnya, ia terlihat senang karena ruang dan makanan yang kuberikan lebih dari cukup. Ia terlihat aman karena tidak terkena sinar matahari dan terlindung dari ancaman burung liar. Setelah beberapa minggu, ia terlihat murung dan bulu bulunya rontok. Matanya menyiratkan kesedihan. Ia kehilangan selera makan dan terkadang mencabut bulunya sendiri karena gelisah.

Lalu kusadari bahwa sangkar yang kubuat membuatnya tertekan. Ia tidak bisa lagi terbang bebas. Bodohnya aku yang tidak mampu memperlakukannya dengan baik. Egoku menyakitinya.

Kupikir, aku harus membiarkannya pergi, sehingga ia dapat terbang bebas. Lalu kulepas ia dari sangkarnya, dan ia pergi dari hadapanku. Namun aku merindukannya. Terkadang aku berharap ia kembali.

Kuletakkan semangkuk makanan burung, menjaga tamanku  bersih, melihat langit, dan berharap suatu hari ia akan kembali. Ternyata, semesta menjawab doaku. Ia datang kembali. Namun aku merasa sedih, karena setiap aku berusaha mendekat, ia akan terbang menjauh. Mungkin ia masih mengingatku dan sangkar yang kubuat. Ia takut terkurung lagi.

Aku membaca buku tentangnya dan mempelajarinya.Aku ingin membuatnya merasa aman untuk mendekat. Kutanam banyak bunga dan juga pohon besar baginya untuk berlindung, mencari makan, dan bermain. Ketika ia datang, aku mendekatinya perlahan dan berusaha membuatnya nyaman. Upayaku berhasil, ia tak lagi takut padaku. Ia terkadang hingap ke jari jemariku untuk menyapa.

Namun hal lain membuatku sedih. Selama aku berusaha memperbaiki dan mendekorasi ulang tamanku, ia sering hinggap ke taman lain. Saat kuintip kerumah lain, ia terlihat senang disana. Terlihat lebih senang berada disana daripada ditamanku yang kusiapkan untuknya.

Dikala aku merasa sedih, aku tak terlalu ingin mengurus tamanku lagi dan membiarkannya penuh dengan daun kering serta sisa sisa makanan burung yang terbuang ke tanah. Dengan sisa tenaga yang kupunya, aku masih menyirami tamanku, berusaha agar tamanku terlihat nyaman, baik untuk burung itu ataupun untuk diriku sendiri. Namun sungguh sulit menjaga tamanku memekarkan bunga dan pepohonannya. Tanpa taman yang cantik, tentunya sukar mengharapkan burung itu datang. Aku putus asa dan lelah menunggu, walau aku sudah berusaha sekuat tenaga membuatnya tetap tinggal.

"Anything you can't control is teaching you how to let go."

Expensive things

Idk why lately I think I need to proof my success by usung expensive things. This is not me, I usually not care of using branded items but u...