Love story



Suatu hari, lahirlah seorang anak perempuan, ia diberi nama Anesti, nama gabungan dari nama ayah dan ibunya, untuk mengingatkan bahwa selamanya, ia adalah anak yang sangat dikasihi oleh kedua orang tuanya.

Ia tumbuh dengan bahagia, dengan masa kecil yang sangat menyenangkan. Perhatian semua orang tertuju padanya. Ia begitu bahagia karena semua orang mengasihinya. Ia tumbuh menjadi anak yang manis, dan disukai oleh banyak orang karena sifatnya yang riang, gembira, dan tawanya selalu membawa kehangatan bagi orang disekitarnya.

Rasa sayang dihatinya, membuatnya terkadang bersedih jika ia membuat orang tuanya kecewa. Itulah mengapa, sedari kecil, ia selalu ingin membuat orang tuanya bahagia dan bangga kepadanya. Anak perempuan ini senang sekali berandai andai, mungkin karena terlalu sering tenggelam dalam lamunannya, ia menjadi tidak fokus belajar disekolah dan nilainya tidak terlalu bagus dikelas. Namun, perlahan ia memperbaiki diri, menjadi lebih fokus belajar, latihan lebih keras, dan pada akhirnya ia berhasil meningkatkan nilai rapornya.

Ia begitu bangga akan dirinya sendiri karena usaha yang dilakukannya membuahkan hasil. Ketekunan dan keuletan yang ia miliki membawanya pada kesuksesan kesuksesan kecil.

Seusai masa SMA hampir usai, ia memiliki mimpi untuk merantau berkuliah di kampus terbaik di negerinya, namun ia tidak ingin terlalu jauh dari keluarga yang ia sayang, sehingga ia memilih untuk berkuliah di universitas yang terbaik diprovinsinya saja. Tuhan begitu baik padanya, ia diterima untuk kuliah di Surabaya dan pindah kesana.

Di masa masa awal perkuliahan, ia merasa sulit beradaptasi ditempat baru. Walau jaraknya dekat, tetap saja ia merindukan orang tuanya dan menangis sebelum tidur karena menahan rindu. Namun ia beruntung, karena diawal masa perkuliahannya, ia bertemu dengan teman teman perempuannya yang sangat baik dan membantunya dalam banyak hal. Sejak itu, ia tidak lagi merasa takut. Selama memiliki sahabat disisinya, ia merasa aman.

Ia memiliki teman teman yang juga rajin belajar dan terus termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Tidak hanya teman belajar, tapi juga teman yang menghibur, dan mendorong dalam hal hal baik.Tak disangka, kehidupan mulai menempanya dengan berbagai masalah. Ia sangat malu menceritakan masalah itu pada temannya, sehingga semua beban dipikulnya sendiri. Menangis sendiri, bangkit sendiri, dan berjalan sendiri. 

Setelah tahun tahun berlalu, ia menjadi orang yang jauh berbeda dari yang sebelumnya. Ia bertumbuh menjadi perempuan mandiri, tangguh, dan dewasa. Ia terus fokus mengejar impiannya dan rasa sayang pada keluarganya menjadi bahan bakarnya untuk terus bergerak maju dan berprestasi memberikan yang terbaik.

Saat ia mengalami segala kesulitan itu, Tuhan dan semesta begitu baik karena mempertemukan ia dengan berbagai pengalaman dan kesempatan baru, serta mempertemukannya dengan orang orang yang luar biasa berjasa dalam kehidupannya. Diakhir masa perkuliahannya, Ia bertemu dengan seorang laki laki, yang sangat baik hati, seperti namanya, ia bagaikan penolong yang datang disaat yang sangat dibutuhkan. Kehangatan yang diberikan, sehangat mentari yang bersinar cerah menerangi kehidupan. Memang, Tuhan selalu mengirimkan jodoh, disaat kita siap menerimanya.

Sejak saat itu, mereka semakin dekat. Mereka selalu berbagi cerita dan komunikasi itu tidak pernah putus. Mereka mengetahui, bahwa mereka sangat cocok satu sama lain karena mereka memiliki nilai nilai hidup yang sama. Walau sifat mereka berbeda, namun mereka saling melengkapi. Mereka terus meminta pertanda pada semesta, dan semesta selalu meyakini bahwa mereka memang ditakdirkan untuk bertemu dan bersama.

Hari demi hari mereka jalani, suka dan duka mereka jalani bersama penuh dengan tawa bahagia, sesulit apapun keadaannya, mereka selalu penuh dengan sukacita. Ia sangat senang mengetahui bahwa ada laki laki yang mencintainya begitu dalam, menyukainya bukan karena paras fisik, namun karena karakter, keceriaan, dan kebaikan hati yang melekat. Ia senang mengetahui ada laki laki yang juga ia kagumi, karena punya visi yang kuat, berani, dan mampu melindunginya. Laki-laki itu membuatnya merasa aman dan diterima, apapun juga keadaannya. Mereka memiliki banyak cerita yang sangat menarik untuk dibagikan setiap harinya, mereka memiliki perasaan yang sama sehingga mampu saling berempati. Mereka juga membagikan nilai nilai yang sama, cita cita yang sama, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bersahabat lebih dekat, dan memutuskan untuk menikah jika saatnya nanti mereka sudah siap.

Disaat masih kuliah, tentunya sering sekali ia kehabisan uang karena uang yang dikirimkan orang tua terbatas jumlahnya. Ditambah masalah keuangan keluarga yang tiba tiba datang, menjadikan semuanya makin tak terurai seperti benang kusut. Namun ditengah masa sulit itu, sang mentari terus datang memberikan bantuan tanpa pamrih, ia melakukannya dengan ikhlas karena tidak rela perempuannya menderita. Dan begitu banyak bantuan lainnya yang tak mungkin bisa tertulis satu persatu saking banyaknya. Saking bahagianya ia seringkali menangis karena terlalu bahagia.

Walau keadaan sulit, ia tak pernah kehilangan semangat itu. Ia terus berusaha agar tidak merepotkan siapapun, dan berusaha mandiri semuda mungkin, karena ia tahu orang tuanya juga maksimal dalam memberikan kesempatan agar anaknya dapat sekolah tinggi. Ia terus aktif dalam berbagai organisasi kampus, dan masih menyempatkan diri berbisnis dan mencari peluang mendapatkan uang. Ditengah kesibukannya mencari uang tambahan, seringkali ia terlihat sangat berantakan, penuh keringat dan debu, namun sang mentari selalu tertawa melihatnya dan memanggilnya cantik. Sang mentari terus memuji dan mengagumi semangat si perempuan. Hari hari yang begitu indah.

Itu semua adalah cerita yang kuingat di tahun 2016, tahun terbaikku, walau keadaannya sulit, aku menerima begitu banyak cinta dan pengorbanan dari orang orang terdekatku, yang tak akan kulupakan. Hingga hari ini, (2023) aku masih sangat menyayangi kedua orang tuaku, dan menyayangi sang mentari. Walau banyak cerita menyakitkan yang terjadi diantara kami karena besarnya ego kami, namun kami tetap bersama, dan aku harap, kami akan menua bersama, hingga maut memisahkan. Aku harap, kami akan terus bertumbuh bersama, hingga Tuhan memanggil kami kembali kepangkuanNya

Expensive things

Idk why lately I think I need to proof my success by usung expensive things. This is not me, I usually not care of using branded items but u...