Awalnya, mudah sekali menyalahkan diri ini atas setiap kegagalan yang ada. Mudah sekali menyalahkan diri, karena itulah yang paling mudah dilakukan, ketika hal yang terjadi, tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun, kadang kita harus menerima juga, bahwa kita tidak sempurna. Dan tak mengapa bila kita melakukan kesalahan, selama kita terus mengevaluasi diri dan memperbaikinya. Karena, tidak ada orang yang sejak lahir langsung menjadi pintar, dan tahu bagaimana cara bersikap. Semua orang belajar, dan masih belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Aku sudah melakukan yang terbaik yang aku bisa. Aku sudah maksimal dalam melakukan apa yang bisa kulakukan. Rasanya sudah cukup lama aku tenggelam dalam perasaan bersalah yang menyiksa. Beberapa waktu terakhir, aku selalu tertidur dalam keadaan sedih, bangun dengan perasaan kacau, tidak nafsu makan, membandingkan diri sendiri dengan orang lain, membenci diri sendiri, mengharapkan maaf dan rasa sayang dari orang yang kuharapkan ada disaat aku terpuruk. Sangat riuh, sangat berisik isi kepala ini. Aku terus menyalahkan diri, dan merasa kosong. Aku terus memberikan yang terbaik dari yang bisa kulakukan, dengan harapan aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan, agar hati ini tidak kosong lagi. Namun semua itu bohong, aku tetap merasa kosong.
Aku terus berusaha memberi sampai habis tenagaku, karena tak mendapat balas. Lalu kusadari bahwa aku memberi fokus pada hal yang salah, yang takkan pernah membuatku merasa utuh. Aku terus menyalahkan diri dan terus berusaha memberi lebih pada orang lain, namun lupa, bahwa aku juga memiliki kebutuhan. Aku lupa, bahwa aku juga perlu menyayangi diri dan memaafkan diri sendiri. Aku bertekat untuk lebih menyayangi diri, dan fokus melakukan hal hal yang baik dan membangun. Sejak dulu, tenggelam dalam kesibukan memang sangat membantu untuk keluar dari jerat depresi.
Aku lebih senang, karena sekarang, aku mampu menyayangi diri sendiri, memberi pelukan untuk diri sendiri, dan memberi maaf untuk diri sendiri. Aku akan tetap bahagia dan merasa utuh. Sekarang aku jauh lebih produktif. Aku menemukan hobi baru, memperdalam pertemanan dengan teman teman yang menyayangiku dan mendukungku, terus membuat pencapaian baru, dan akhirnya aku merasa lebih puas dalam hidup. Ternyata, kembali mencintai diri sendiri itu menyenangkan sekali. Aku tak sabar untuk membuat pencapaian pencapaian baru lagi setelah ini. Jangan lupa mencintai diri sendiri ya, because, you deserve to be loved. You have to learn to see yourself, from God's eyes. Cheers!